Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Proposal tentang Akuntansi Keuangan

Bagi mahasiswa tingkat akhir, khususnya Program Studi Ilmu Akuntansi Keuangan, sangat dibutuhkan referensi mengenai contoh proposal tentang akuntansi keuangan. Hal tersebut akan digunakan untuk kepentingan membuat skripsi. Nah,berikut ini adalah contohnya.

Judul Proposal: Pengaruh Kompetisi terhadap Kualitas Seorang Auditor di Wilayah Kabupaten Bantul

Judul Proposal: Pengaruh Kompetisi terhadap Kualitas Auditor di Bantul

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Informasi yang disediakan di dalam sebuah laporan keuangan memiliki sifat kuantitatif. Terdapat dua hal penting yang merupakan karakteristik utama yang seharusnya dipenuhi oleh sebuah laporan keuangan, yaitu relevansi dan reliabilitas.

Relevansi dan reliabilitas merupakan dua hal yang tidak mudah diukur. Oleh karena itu, pengguna informasi membutuhkan adanya seorang auditor yang dapat membantu melakukan audit dari hasil pelaporan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi. Tujuannya adalah dicapai sebuah data yang dapat dipercaya dan memiliki nilai validitas yang tinggi pula.

Penggunaan tenaga auditor yang bersifat independen sangat penting. Seorang evaluator dari luar organsisasi memiliki cara memandang kondisi dari organsisasi akan lebih obyektif dan tidak memihak. Sebuah keberpihakan terhadap satu atau dua orang yang terlibat di dalam sistem organisasi dapat membuat penilaian menjadi tidak obyektif.

Profesi seorang akuntan publik harus dapat memberikan tingkat kepercayaan tinggi kepada masyarakt. Secara lapangan, pelaporan yang diaudit juga harus memiliki standar tertentu yang telah dibakukan.

Di dunia pemerintahan, dibutuhkan pola pemerintahan yang tidak terdapat korupsi di dalamnya. Semua hal yang terkait dengan pola pengaturan ekonomi berikut pelaporannya harus mendapatkan pantauan dari auditor eksternal.

Good governance menjadi sebuah tuntutan yang dilakukan oleh masyarakat. Adanya masalah ekonomi dan krisis moneter yang sempat terjadi di berbagai tempat diindikasikan merupakan salah satu efek dari ketidakbersihan dari tata pemerintahan, khususnya di dalam pengelolaan sistem keuangannya.

Sebuah unit khusus yang melakukan pemantauan di dalam badan pemerintahan daerah adalah inspektorat daerah. Inspektorat daerah memiliki kewenangan di dalam sistem penyelenggaraan dari sebuah pengawasan umum dari pemerintah daerah beserta tugas lainnya yang diberikan ke daerah.

Inspektorat memiliki tugas sama dengan auditor internal, mulai dari memeriksa kondisi keuangan daerah, sistem pelaporan, serta penggunaan keuangan dan aliran dana yang terdapat di dalam pemerintah daerah. Namun karena sifatnya masih internal, dan terlibat di dalam sistem pemerintahan, sehingga harus tetap diadakan auditor eksternal.

Inspektorat yang terdapat di setiap provinsi dan kabupaten/kota diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri no 64 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa inspektorat provinsi, kabupaten dan kota di dalam melaksanakan tugas mengawasi urusan pemerintahan, memiliki fungsi berupa perencanaan pengawasan, merumuskan kebijakan dan memberikan fasilitas pengawasan, serta penilaian terhadap sistem pengawasan.

Dengan demikian, inspektorat kabupaten Bantul memiliki kewenangan dan tugas utama untuk membantu Bupati di dalam melaksanakan pemerintah daerah, khususnya bidang pengawasan.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah tersebut, timbul permasalahan yang dirumuskan di dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

  1. Bagaimanakah pengaruh dari kompetensi terhadap kualitas auditor yang dilakukan oleh inspektorat Kabupaten Bantul?
  2. Apakah kompetensi memiliki pengaruh terhadap motivasi auditor yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bantul?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian memiliki tujuan sebagai berikut .

  1. Mengetahui hubungan antara kompetensi dengan kualitas auditor yang dilakukan oleh inspektorat Kabupaten Bantul.
  2. Mengetahui pengaruh dari kompetensi terhadap motivasi auditor yang dilakukan oleh inspektorat Kabupaten Bantul.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian bermanfaat untuk diperoleh informasi terkait sistem auditor internal yang dilakukan oleh inspektorat daerah yang selanjutnya dapat dijadikan bahan referensi dari pemerintah untuk dapat menentukan bagaimana menentukan tingkat kompetensi guna meningkatkan kualitas audit.

E. Ruang lingkup

Penelitian memiliki batasan guna mempermudah jalannya penelitian. Adapun batasan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Indikator kompetensi

  1. Penguasaan terhadap standar akuntansi dan auditing.
  2. Pengetahuan mengenai tata pemerintahan.
  3. Adanya peningkatan kemampuan atau keahlian.
  4. Pengalaman auditor.

2. Indikator untuk motivasi

  1. Ketangguhan audit
  2. Keuletan audit
  3. Konsistensi audit

Bab II. Tinjauan Pustaka

A. Kualitas Auditor

Audit adalah sebuah proses evaluasi dan akumulasi serta pembuktian mengenai informasi yang digunakan untuk melakukan pengawasan yang sebanding dengan kriteria informasi dan hubungannya dengan tingkat kepercayaan dari aktivitas keuangan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan dapat dipercaya (Arans et al, 2008).

Proses auditor digunakan untuk melakukan sebuah evaluasi dari kegiatan yang sudah dilakukan terkait sistem keuangan dari sebuah institusi atau organisasi baik profit maupun non profit dengan tujuan terjadi tingkat kesesuaian antara penyataan dengan kriteria yang telah distandarkan (Mulyadi, 2000).

Proses audit adalah sebuah tindakan yang digunakan untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi dan kegiatan yang telah dilakukan, sehingga diminimalisir pula adanya manipulasi dan tindak penyelewengan dari sebuah sistem organisasi. Menurut Meutia (2004), laporan dari auditor memiliki kepentingan antara lain :

  1. Manajer perusahaan.
  2. Pemegang saham.
  3. Pihak di luar organisasi, misalnya investor, kreditor, dan lain sebagainya.

Di dalam melakukan fungsinya, seorang auditor sering terjadi konflik kepentingan khususnya dengan pihak manajemen sehingga tidak jarang terjadi sebuah intervensi dari pihak manajemen kepada auditor supaya laporan auditor tidak menghilangkan keberpihakan kepada manajemen.

Dari uraian tersebut di atas, auditor dapat dipastikan mempunyai posisi yang cukup strategis. Pengguna laporan keuangan juga dapat meletakkan kepercayaan terhadap hasil pekerjaan seorang auditor di dalam tugasnya melakukan pengawasan keuangan.

Tanggung jawab seorang auditor cukup besar khususnya di dalam mempertahankan idealisme, tingkat kepercayaan dan integritasnya. Seorang auditor tidak dapat larut di dalam sebuah sistem yang tidak benar. Sehingga auditor dituntut memiliki ketegasan terkait komitmen di dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawas (khomsiyah dan Indriantoro, 1988).

Hipotesis

Dari tinjauan pustaka di atas, maka timbul sebuah hipotesis, yaitu:

  1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan tingkat kualitas auditor yang dilakukan oleh inspektorat Kabupaten Bantul.
  2. Terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi dengan tingkat motivasi auditor yang dilakukan oleh inspektorat Kabupaten Bantul.

Bab III. Metode Penelitian

A. Obyek Penelitian

Penelitian dilakukan di Inspektorat kabupaten bantul provinsi Daerah istimewa Yogyakarta pada periode 1 Februari sampai dengan 31 Maret 2014.

B. Populasi Sampel dan Penelitian

B1. Populasi Penelitian. Populasi penelitian merupakan gabungan semua elemen, yaitu seluruh aparat inspektorat Kabupaten bantul DIY yang terdiri atas 35 orang.

B.2. Sampel Penelitian. Sampel atau populasi adalah sejumlah individu yang diteliti. Karena jumlahnya kurang dari 100 orang, maka dipilih metode sensus menggunakan sistem kuesioner.

C. Analisis Data

Data yang diambil berupa data tingkat kompetensi, data motivasi, dan kualitas sitem kerja audit diolah dengan uji statistik deskriptif.

Demikian contoh proposal tentang akuntansi keuangan yang dapat digunakan untuk penelitian.

Posting Komentar untuk "Contoh Proposal tentang Akuntansi Keuangan"